“Saya seorang Astro, bro,” Reggie Jackson, penasihat khusus pemilik Houston Jim Crane, mengatakan kepada Mark Berman dari Fox 26 minggu lalu di Minute Maid Park. “Garis-garisnya terkadang menjadi berat.”
Oleh karena itu, bukanlah emosi baru yang dilenyapkan oleh harapan dan kemarahan yang tidak realistis yang mengikuti ketika harapan itu tidak terpenuhi. Bahkan Mr. October pun merasakan bebannya. Tetapi bahkan sebelum Astros menyapu Yankees di ALCS akhir pekan lalu, clubhouse dan front office diam-diam memperhatikan bahwa energi eksternal di sekitar tim terasa sama marahnya seperti yang sudah-sudah.
Jika Anda adalah Aaron Judge, yang dicemooh di babak playoff beberapa hari setelah mencetak rekor home run Liga Amerika, mengapa Anda tidak memilih Los Angeles yang cerah atau San Francisco yang akrab?
Dan jika Anda seorang agen bebas yang berbicara dengan teman-teman Anda yang sudah ada di tim, mengapa Anda harus tunduk pada pengalaman yang mereka gambarkan?
Anda tidak akan menemukan pemain Yankee yang bersedia menawarkan kutipan yang mengkritik budaya penggemar, tetapi saya akan menyampaikan pengamatan ini setelah bergabung dengan tim selama bulan yang sulit.
Pertama, ini bukan kritik terhadap orang-orang yang merasa marah dan kecewa karena tidak bisa menyemangati timnya di World Series. Itu hanya kebenaran objektif bahwa tim terkejut dengan tingkat negatif memukul mereka setelah gelar divisi dan musim 99-menang. Perasaan itu bisa memiliki konsekuensi nyata bagi daftar.
